Erick Thohir : PSSI Pastikan Tak Skors Pemain dan Ofisial yang Terlibat Keributan di SEA Games 2023

- Kamis, 25 Mei 2023 | 14:04 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir turun ke lapangan kericuhan pada final sepakbola SEA Games  2023 , di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023). Erick selaku Ketum PSSI menenangkan suasana dan mengamankan timnas  U-22 Indonesia.   (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa)
Ketua Umum PSSI Erick Thohir turun ke lapangan kericuhan pada final sepakbola SEA Games 2023 , di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023). Erick selaku Ketum PSSI menenangkan suasana dan mengamankan timnas U-22 Indonesia. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa)

SEMARANG, sport.suaramerdeka.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan PSSI tidak akan memberi sanksi kepada pemain dan tim official yang terlibat keributan saat final sepakbola SEA Games 2023 kamboja, sebagaimana mengikuti jejak Thailand yang telah memberikan sanksi pada pemain dan ofisialnya atas keributan tersebut.

Erick Thohir berpendapat bahwa Timnas Indonesia tidak sepatutnya mendapat hukuman, karena menurutnya keributan yang terjadi di Stadion Nasional, Phnom Penh, dipicu oleh pemain Timnas Thailand.

“Mengapa kita harus menghukum diri kita sendiri? Tentu kita harus melakukan koreksi, tetapi tidak pantas memberikan hukuman ketika kita tidak melakukan provokasi,” terang Etho kepada wartawan di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/5/2023).

Baca Juga: PSIS Semarang Launching Tim 24 Juni, Gelar Uji Coba dengan Klub Thailand

Ketum PSSI itu menambahkan, terdapat perbedaan antara tindakan yang dapat ditoleransi dan yang tidak dalam insiden tersebut. Namun, keputusan mengenai hukuman untuk pihak-pihak yang terlibat diberikan kepada masing-masing federasi.

Namun sehubungan dengan Thailand yang telah memberikan hukuman berat kepada pemainnya, Etho mengaku memberi penghargaan.

“Saya sangat menghargai FA Vietnam dan Thailand, serta FA dari negara-negara lain yang selama SEA Games Kamboja berhubungan baik dengan saya. Saya mengapresiasi FA Thailand yang mungkin memiliki mekanisme sendiri, tetapi saya tidak ingin ikut campur,” ujar Etho.

Diberitakan asosiasi sepak bola Thailand telah membentuk panitia penyelidikan dan memutuskan untuk memberikan hukuman berupa larangan bermain selama enam bulan kepada dua pemainnya, Soponwit Rakyart dan Teerapak Prueangna. Selain itu, pelatih kiper dan dua staf yang terlibat dalam insiden tersebut juga dicopot dari jabatannya selama satu tahun.

Baca Juga: Bukan Mimpi Biasa, Erick Thohir PSSI Siapkan Timnas Raih Ranking 100 Besar Dunia

Tim penyelidik yang dibentuk FA Thailand, sebagaimana dilansir AFP, pada Selasa (23/5/2023). bahwa mereka sepakat bahwa sebagai orang dewasa, pelatih kiper dan ofisial tim harus mampu mengendalikan situasi dan memberikan contoh yang baik bagi para pemain, yang berusia di bawah 22 tahun, terang FA Thailand dalam sebuah pernyataan resminya.

Karenanya, FA Thailand memberikan hukuman yang lebih ringan kepada Soponwit Rakyart dan Teerapak Prueangna dengan alasan bahwa mereka masih di bawah umur 22 tahun dan berada di bawah tekanan pertandingan.

“Sementara mereka terlibat dalam insiden tersebut, mereka berada di bawah tekanan pertandingan, telah meminta maaf, dan masih muda. Inilah alasan untuk mengurangi hukuman mereka,” pungkas FA Thailand dalam rilis resminya tersebut.***

Editor: Taufik A

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X