JAKARTA, sport.suaramerdeka.com – Salah seorang yang mengaku bernama Abu Bakar bin Abdulloh Assegaf membuat pengakuan mengejutkan.
Sosok pengurus Rabithah Alawiyah itu diduga melakukan jual beli sertifikat nasab atau keturunan Nabi Muhammad SAW.
Dalam surat pernyataan permintaan maaf yang ditanda tangani di atas materai pada 8 juni 2022, dia mengaku telah mengeluarkan sertifikat nasab bukan dari alawiyyin (keturunan Rasul).
Baca Juga: Alejandro Garnacho Dipanggil Timnas Argentina di Tur Asia 2023, Netizen: Auto Full Fans MU
Baca Juga: Karomani Dijatuhi Vonis 10 tahun Penjara dan Harus Bayar Uang Pengganti Rp8 Miliar
Rekaman suara itu diunggah oleh akun YouTube @Teuku Iqbal Johard, pada Jumat, 26 Mei 2023 disertai dengan disertai foto surat pernyataan yang dibuat.
Akun itu memberi narasi konten dengan judul “Inilah orang yang mengatakan rabithah alawiyah jual beli nasab Rp200 juta,”.
Terdengar suara seorang paruh baya yang terengah-engah, membaca surat pernyataan tersebut.
isi surat pernyataan itu sebagai berikut.
Surat pernyataan permintaan maaf, itu tertanggal 8 Juni 2022 dari Abu Bakar bin Abdulloh Assegaf.
Kepada Yth, Rabithah Alawiyah pusat sampai cabang,dengan surat pernyataan ini saya akan menyatakan beberapa poin
1.Benar dalam video tersebut adalah suara saya, Abu Bakar Assegaf yang telah memberikan pernyataan bahwa Rabithah dan Maktab Daimi dapat dibayar untuk mengeluarkan nasab yang bukan alawiyyin
2.Dengan hati tulus dan tanpa ancaman dan paksaan, saya meminta maaf atas pernyataan tersebut.
Saya tidak akan mengulangi lagi kejadian yang serupa, jika terulang kembali maka saya Abu Bakar Assegaf menerima konsekuensinya.
Artikel Terkait
PBNU Minta Setop Bahas Nasab Ba’alawi, Gus Fuad Plered: Saya Taat, Kecewa Pasti
Pernyataan Gus Yahya soal Nasab Baalawi yang Diragukan Sebagai Dzurriyat Rasul
Ramai Perdebatan Nasab Dzurriyat Rasul, Begini Pendapat Qurais Syihab
Gus Arya Sesalkan Kabar KH Imaddudin Dilaporkan ke Polisi Gegara Kajian Nasab Habib Bahar
Ribut-ribut soal Perdebatan Nasab Nabi Muhammad SAW, Begini Kata Buya Yahya