PBNU: Awal Ramadan 2023/1444 H Berpotensi Ada Perbedaan

SEMARANG, sport.suaramerdeka.com- Ketua Lembaga Falakiyah pbnu KH Sirril Wafa berpendapat awal ramadan 2023/1444 H berpotensi ada perbedaan.

Ia berharap awal Ramadhan 2023/1444 H, atau dimulainya puasa, dapat dijalankan secara bersama-sama.

KH Sirril Waffa ingin Falakiyah kali ini terkonfirmasi dengan hasil rukyat.

Baca Juga: Jadwal dan Live Streaming All England Kamis 16 Maret, Ada 11 Wakil Indonesia Tanding

Baca Juga: Sejarah Puasa dan Dalil Lengkap Perintah Menjalankannya Bagi Umat Islam

“Jika hilal dapat terlihat, awal Ramadhan 1444 H akan dilaksanakan bersama pada Kamis, 23 Maret 2023,” kata KH Sirril Wafa, dikutip Kamis, 16 Maret 2023.

Dilansir dari NU Online, hasil perhitungan hisab Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), ketinggian hilal 8 derajat 00 menit 05 detik di atas ufuk dengan elongasi yang besar pula, 9 derajat 43 menit 10 detik.

KH Sirril Wafa mengatakan, potensi perbedaan awal Ramadan ini bisa terjadi karena ketinggian hilal belum memenuhi kriteria qathiy rukyah, yaitu di atas 3 derajat dengan elongasi 9,9 derajat.

Perbedaan bisa terjadi karena bukan dari sisi perhitungannya, melainkan dari sisi pemahaman terhadap hukum Islamnya.

“Kalau dari segi Falakiyyah, berbagai sistem perhitungan hasilnya cenderung sama atau tidak terpaut jauh. Perbedaan itu terjadi dari cara pemahaman fiqihnya,” jelasnya.

Sebagai contoh hadits Nabi tentang petunjuk penentuan awal Ramadhan dan Syawal dengan rukyatul hilal yang dipraktikkan para sahabat dengan kegiatan rukyat di lapangan secara langsung (bil fi'li).

“Maka ketika dengan ilmu Falak bisa dilakukan perhitungan posisi-posisi bulan dan matahari di setiap waktu secara presisi, maka sikap pemahaman terhadap hadis tersebut pun beragam,” ujarnya.

Baca Juga: Daftar Lengkap 8 Tim yang Lolos Babak Perempat Final Liga Champions 2023

Baca Juga: Laga Persija Jakarta vs PSIS Semarang Tanpa Penonton, Kedua Pelatih Kecewa